Mendengar kata AHA, BHA, dan PHA tentu sudah tidak asing lagi, terutama untuk kamu para Skincare Enthusiast yang butuh Exfoliasi. Namun tahukah kamu apa saja perbedaan AHA, BHA, dan PHA? Bagaimana cara memilih kandungan tersebut dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan Exfoliasi? Simak penjelasan berikut.
Produk perawatan kulit yang bertujuan untuk Eksfoliasi biasanya mengantung salah satu dari zat ini, bisa AHA, BHA, PHA atau bahkan ketiganya. Eksfoliasi sendiri berfungsi untuk membantu memperbaiki warna dan tekstur kulit sehingga akan membuat kulit beregenerasi alias merangsang pertumbuhan sel-sel baru. Salah satu zat dalam kandungan skincare yang sering digunakan untuk eksfoliasi adalah Asam (Acid). Nah, asam ini terbagi menjadi AHA, BHA, dan PHA.
PERBEDAAN AHA, BHA, dan PHA
1. AHA atau Alpha-Hydroxy Acid
Merupakan jenis Asam yang larut dalam air. Kandungan AHA didapat dari berbagai pengolahan baik dari tumbuhan maupun hewan, beberapa yang sering ditemukan dalam skincare diantaranya : Citric Acid (berasal dari jeruk), Glycolic Acid (berasal dari tebu), Lactic Acid (berasal dari karbohidrat), Malic Acid (berasal dari buah-buahan), Hydroxycaproic Acid (berasal dari royal jelly), Hydroxycaprylic Acid (berasal dari hewan), Tartaric Acid (berasal dari anggur), serta Mandelic Acid (berasal dari ekstak almond).
AHA bekerja di permukaan kulit, mengangkat sel-sel kulit mati dan membantu mencerahkan kulit. Cocok untuk kamu yang memiliki kulit kering, kusam, dan bertekstur. AHA memiliki fungsi yang baik untuk kecantikan kulit, diantaranya menghilangkan bekas jerawat, mengangkat sel kulit mati, mengecilkan pori-pori, mengembalikan kekenyalan dan kelenturan kulit, hingga menangkal efek penuaan dini seperti kerutan dan garis halus, hingga mencerahkan rona kulit yang tidak merata. Untuk penggunaannya sendiri, disarankan tidak lebih dari 10% dalam kandungan, jika terlalu banyak akan membuat iritasi pada kulit.
2. BHA atau Beta-Hydroxy Acid
Merupakan jenis Asam yang larut dalam Lemak. Salah satu jenis BHA yang paling umum ditemukan adalah asam salisilat atau Salicylic Acid. Golongan asam ini terbuat dari aspirin yang berfungsi untuk mengobati jerawat. Di samping itu, Salicylic Acid juga dapat membantu meredakan peradangan dan kemerahan pada kulit. Konsentrasi BHA dalam skincare sendiri biasanya hanya 0,5-5%. BHA lebih direkomendasikan untuk mengatasi masalah kulit berminyak karena bersifat mengeringkan.
BHA bekerja dengan menembus pori-pori kulit, membersihkan minyak berlebih, dan mengangkat sel-sel kulit mati. Cocok digunakan untuk kulit berminyak, berjerawat, dan memiliki pori-pori besar. Menariknya, meski BHA dapat menembus pori-pori lebih dalam, risiko efek samping BHA berupa iritasi kulit cenderung tidak separah AHA.
3. PHA atau Poly-Hydroxy Acid
Merupakan senyawa turunan dari AHA yang berfungsi mengelupas sel-sel kulit mati dan meratakan warna kulit. Berbeda dengan AHA, PHA memiliki molekul lebih besar sehingga cenderung tidak mengiritasi kulit atau membuatnya sensitif terhadap sinar matahari. Kandungan asam yang dimiliki oleh PHA lebih ringan dan lembut sehingga sangat cocok digunakan untuk semua jenis kulit termasuk kulit sensitif. PHA tidak menimbulkan rasa perih, PHA mempunyai efek anti-inflamasi dan antioksidan yang bisa meningkatkan produksi kolagen. Selain itu PHA mengandung unsur pelembab yang dapat mencegah kulit kering. Beberapa jenis PHA yang dapat kamu temukan adalah Gluconolactone, Galactose, dan Lactobionic Acids. PHA bekerja lebih lembut pada kulit dibandingkan dengan kandungan eksfoliator lainnya.
FUNGSI & MANFAAT
Masing-masing dari kandungan eksfoliasi ini memiliki manfaat yang berbeda-beda. AHA menargetkan seluruh area lapisan kulit terluar, mengangkat sel kulit mati, membantu meningkatkan produksi kolagen juga dapat digunakan untuk membantu menyamarkan garis halus dan kerutan.
BHA yang paling dikenal yaitu untuk melawan bakteri jerawat. BHA larut dalam lemak, sehingga dapat menembus kulit dan mengelupas sel kulit mati yang menumpuk di dalam pori-pori. Karena itu BHA lebih direkomendasikan untuk mengatasi masalah kulit berminyak dan berkomedo.
Sementara itu, PHA ditujukan untuk kulit sensitif, karena punya molekul yang lebih besar. PHA juga berfungsi sebagai humektan, sehingga dapat menjaga hidrasi kulit, dan membantu meningkatkan skin-barrier tanpa membuat iritasi.
Saran penggunakan untuk AHA, BHA, dan PHA
- Mulai dengan konsentrasi rendah: Terutama untuk pemula, gunakan produk dengan konsentrasi AHA, BHA, atau PHA yang rendah.
- Gunakan di malam hari: Sebagian besar produk eksfoliasi sebaiknya digunakan di malam hari untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat sinar matahari.
- Jangan lupa sunscreen: Setelah menggunakan produk eksfoliasi, selalu gunakan sunscreen dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari sinar UV.
- Lakukan patch test: Sebelum menggunakan produk baru, lakukan patch test di area kulit yang kecil untuk memastikan tidak terjadi reaksi alergi.
- Jangan terlalu sering: Terlalu sering eksfoliasi dapat menyebabkan kulit menjadi iritasi. Ikuti petunjuk penggunaan pada produk.
Bagaimana, sudah benarkah penggunaan produk perawatan kulitmu yang mengandung AHA, BHA, dan PHA? Selalu sesuaikan dengan jenis kulit dan masalah kulit yang ingin kamu atasi ya. Dengan begitu, kamu dapat memilih produk yang tepat dan mendapatkan hasil yang maksimal untuk perawatan kulitmu.
Tags
BEAUTY