Pengalaman Pertama USG Transvaginal : Apakah Sakit ?

by - November 17, 2021

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,
Hi moms! Kali ini mau sharing tentang USG nih. Aku melewati masa kehamilan anakku yang pertama ditahun 2016 silam. Kalian mungkin bisa melihat, kenapa blogku ditahun 2016 itu sepi sekali, tulisannya bisa dihitung jari. Yupp, tri semester awal ternyata masa yang cukup berat buatku. Setelah melakukan check up ke dokter kandungan dan hasilnya benar positif, dunia sedikit berubah sepertinya. Nafsu makan, kondisi badan, daya tahan tubuh, semua berbeda. Namun akan tetap bahagia jika ingat "i'm mom to be". Kalian juga pasti begitu kan, hihii.

Flash back saat hamil, di minggu pertama dan kedua masa kehamilan semua masih berjalan normal, aku belum merasakan perubahan yang signifikan. Kadang juga lupa kalau ada calon baby kecil yang sedang berkembang didalam perutku, hihii. Makan agak sedikit sulit namun masih bisa diatasi dengan baik.

DIminggu ketiga dan keempat, rasanya nafsu makan benar-benar hilang. Perut terasa sangat kembung dan begah, tidak ada makanan yang rasanya ingin dimakan (apapun itu) padahal lambung terasa sangat lapar. Setiap hari aku melihat daftar list makanan dari aplikasi Gojek, berharap ada yang aku inginkan kemudian memesannya. Namun, tidak ada. Sama sekali tidak ingin apa-apa. Kadang aku ingin makan tapi tidak tau apa yang mau aku makan. Sedikit makanan yang masuk, rasanya sudah begah sekali. Di minggu ini pun rasa mual sudah muncul, untungnya tidak banyak dan sering. Aku akan mual dan ingin muntah hanya jika mencium sesuatu yang membuat tidak nyaman. Bau anjing, minyak kayu putih, bau baju yang selesai dilaundry, bau molto, parfum, dan beberapa bau lain yang menyengat.

Dibulan pertama ini, berat badanku sangat jelek, hanya 46 kg. Sangat kurang untuk seorang ibu hamil dengan tinggi 160 cm. Yah, aku kurus sekarang. Tanpa disadari, nafsu makan yang berkurang sangat cepat menyusutkan berat badan, yang awalnya masih diangka 48. Rutinitas yang tetap dan kerjaan dikantor yang selalu banyak tanpa sadar membuat daya tahan tubuh berkurang.

Aku berkonsultasi dengan Dokter Feby Febrina, SPog yang praktek di RS. Evasari. Kebetulan RS ini yang paling dekat dengan rumah yang kutinggali saat itu. Dokter Feby berjilbab, agak gemuk, dan ramah. Cukup enak diajak ngobrol, tapi dia suka ngaret saat jam praktek (dan akhirnya aku ganti dokter hahaa). Dia memberikan resep food suplement untuk membantuku menambah nafsu makan, obat penguat janin, dan obat mual. Aku juga melakukan USG pertamaku. Karena usia kehamilan yang masih terhitung awal, aku tidak bisa melakukan USG perut, aku menjalani USG Transvaginal.

Alat USG Transvaginal
Image credit by google
Merinding gak sih lihat gambarnya? Alat itu bakal dimasukin ke vagina kamu.
Hahaa, aku pengen loncat loncat kecil waktu itu rasanya.
Sedikit berbeda dengan USG perut, USG Transvaginal atau dikenal dengan Ultrasound Endovaginal, dilakukan dengan duduk dikursi, seperti kursi saat kamu periksa ke dokter gigi, lalu kaki akan dibentangkan di sisi kiri kan kanan. Alat yang digunakan mirip seperti vibrator, yang sebelumnya diolesi dengan gel lubricant kemudian dimasukkan langsung ke dalam area vagina. Apakah ini sakit? Ternyata TIDAK juga, hanya terasa ngilu ketika alat tersebut di goyangkan ke kiri dan ke kanan untuk melihat area rahim dan indung telur. Yang pasti jaga agar tubuhmu dalam keadaan relax, dokter akan menyuruhmu menarik nafas terlebih dahulu sebelum memasukkan alatnya. Boleh sambil bayangin bias, macem Jin BTS, Babang Ichang atau dede gemas Cha Eun Woo, wakakakk. Prosesnya hanya sekitar 3 menit kok, ini demi melihat si calon baby, dan memastikan dia dalam kondisi baik.

Selain untuk memeriksa kondisi janin, USG Transvaginal juga dapat memeriksa kondisi organ reproduksi kita, seperti rahim, saluran telur (tuba falopii), indung telur (ovarium), dan serviks. Juga dapat mendeteksi adanya kelainan yang beresiko dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.


Area ovarium kanan dan ovarium kiri. Ada 9 sel telur di masing-masing sisinya, kata dokter aku bisa punya banyak anak, wahhh! Dan ini hasilnya. Kalian tau ini apa? Ini adalah calonku, hihii. Masih tidak percaya jika setitik sel ini (pada gambar : lingkaran kecil berwarna hitam) akan berkembang menjadi seorang baby. Sel telur dan sperma baru menyatu dan membentuk embrio. Wahh, dia kecil sekali ♥,♥

Usia Kehamilan kurang lebih 1 bulan

Diusia 1 bulan ini, tubuh akan terasa lebih cepat capek. Rutinitas untuk buang air kecil juga semakin sering. Payudara akan mengalami perubahan (terasa mengencang), dokter bilang ini adalah tanda persiapan tubuh untuk mempersiapkan kelenjar payudara untuk menyusui. Di tri semester awal ini juga kondisi janin masih rentan, plasenta belum terbentuk sempurna jadi hindarkan diri dari benturan apapun. Hubungan badan dengan suami diperbolehkan asal dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak menggoncang bagian perut. Pasti tidak sabar rasanya untuk melihat baby dibulan berikutnya ya moms.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.


With Love

You May Also Like

0 Komentar

Thank you so much for visited my blog. Don't forget to give some comment or suggest for me. It's can be motivating to write more post ♥




IFB Members BP MembersKBJ Members IFB Members